Assalamu’alaikum Wr. Wb

a href="http://s306.photobucket.com/albums/nn264/handzalah_nur86/?action=view&current=himpunandoa.gif" target="_blank">zikrullah n doa

Sabtu, 19 Februari 2011

Surat Sayang Seorang Ikhwan Kepada Akhwat yang Belum Menjadi Haknya

Di kedalaman hatiku
tersembunyi harapan yang suci
tak perlu engkau menyangsikan

Lewat kesholihanmu
yang terukir menghiasi dirimu
tak perlu dengan kata-kata

Sungguh walau ku kelu tuk mengungkapkan perasaanku
Namun, penantianmu pada diriku (perlu) slahkan

Kalau memang kau pilihkan aku
(tak perlu) tunggu sampai aku datang nanti
Ku bawa kau pergi ke syurga abadi

Kini belumlah saatnya
aku membalas cintamu
(tak usah) Nantikanku di batas waktu...

____________________________________________

mengapa tak usah?

aku ingin, bahkan sangat ingin kau nanti
tapi garis perjalanan menisbatkanku pada jalan cinta Tuhanku...
Tuhan kita

Berani menyayangimu berarti berani melihatmu bersanding dengan seorang yang lebih baik dariku

Yakinlah, Sayang..
jika garis-garis kita satu hati,
maka kita akan dapati kisah kita seperti kisah nan bersejarah itu: kisah cinta Ali- Fatimah

Sebagaimana ketika Ali harus meredam perasaannya yang bergelora untuk kemudian memberi jalan untuk Abu Bakr dan Umar merintis jalan meminta Putri Rosululloh nan mulia itu

Cinta yang besar pada Ali membuatnya begitu mempesona dengan cahaya pribadinya yang menawan yang berani memberi jalan kepada dua shabat nan mulia guna mengambil langkah

Ah... hanya bermodal baju besi dan kadar iman yang dirasanya nan jauh untuk menjemput Fatimah...
tapi bukankah kemudian kita mendapati tinta emas cinta mereka dalam shirah Islam, sayang?

Akulah Ali itu
ya, aku ingin seperti Ali
dengan pesona kejantanannya..
meski hati ini ingin kau menantikanku di batas waktu
namun, tak usahlah sayang..
warnaku terlalu pekat, sedang di luar sana warna-warna Ikhwan begitu menampakkan shibghah-NYA...

ya, aku yakin ada pertemua antara kita
tak harus di dunia, sayang
yang kemudian melengkapi puzzle yang kita rencanakan:
ku yakin itu, sayang

Bukankah jika memang kita harus berjauh
kita juga sedang menjemput janjiNYA yang lain?
Naungan di hari pembalasan ketika 2 orang yang mencintai karena Alloh, bertemu dan berpisah karenaNYA pula?
Kau yakin itu kan, sayang?

kini dalam doaku:
"Cemas ini kan kujadikan saksi
sewaktu tengadah resah pada Ilahi
meminta agar kau menyisi sini
lama sudah hadirmu kuingini...

Tangis ini kan kujadikan jalan
meraihmu dari tangan Tuhan
hingga segera lepas siksa ini
yang mendera dan menerali"

seperti katamu itu:
Jika ingin datang lagi nanti, setelah kusiap tuk merangkai semua kisah suka dan duka dengan predikat halal di antara kita..

ya, sayang...
InsyaAllooh aku datang
tapi ku tak akan meminta agar kau menantiku di batas waktu
karena kuingin cintamu padaku nantinya, laiknya cinta seorang Fatimah kepada Ali...

Salam sayang dari sini... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar